KEUTAMAAN DZULHIJJAH
Oleh: Haitami Lubis,S.Ag, S.Pd.I

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram.“ (At-taubah:36)
Qola Rasulullahi Saw.:
AZZAMANU QODISTADARO KAHAI-A-TIHI YAUMA KHOLAQOS-SAMAWATI
WAL-ARDHO ASSANATUTSNA ‘ASYARA SYAHRAN. MINHA- ARBA’ATUN HURUMUN. TSALATSATUN
MUTAWALIATUN DZULQA’DAH, WA
DZULHIJJAH,
WAL-MUHARRAM, WA-RAJABU MUDHAROLLADZI BAINAJUMADA WA-SYA’BAN
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada
empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan
Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Sidang Jumat Rahimakumullah
Marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT.yang telah
menganugrahkan Iman dan Islam kepada kita dan juga –yang telah memberi
kesehatan dan kesempatan kepada kita, hingga kita bisa hadir di Mesjid yang
kita cintai ini dalam rangka melaksanakan kewajiban; yaitu shalat Jumat
berjamaah.
Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada
Rasulullah SAW. yang telah meninggalkan 2 pedoman bagi kita ; yang jika kita
berpedoman kepada ke-2 nya maka kita tidak akan tersesat selamanya-yaitu Al
Quran dan sunnah.
Dan marilah kita senantiasa menigkatkan Taqwa kita kepada Allah
SWT. Dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhkan diri dari apa-apa
yang dilarangnya.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah.
Adapun Judul Khutbah kita kali ini adalah:
KEUTAMAAN DZULHIJJAH
Ketentuan
waktu yang ditetapkan Allah saat menciptakan langit dan bumi adalah 12 bulan. Dalam
Islam setiap bulan memiliki keutamaannya tersendiri. Kita baru saja melewati
bulan Ramadhan dengan keutamaannya. Kita telah menjalani bulan syawal dengan
keutamaannya. Saat ini kita sudah
memasuki bulan Haram. Bulan yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan Rukun
Islam- HAJI ke Baitullah bagi yang berkemampuan.

Firman Allah QS.Ali Imran:97:
“ Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah”
Hadirin
Sidang Jumat Rahimakumullah
Haji
adalah Rukun Islam yang terakhir. Secara bahasa Haji diartikan “Sengaja”. Dalam
pengertian istilah syariat Islam bahwa yang dimaksud Haji adalah, “Sengaja
datang berkunjung ke Ka’bah pada bulan Dzulhijjah untuk menunaikan Ibadah yang
telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw..
Bulan
Haji adalah bulan Dzulhijjah.
Secara bahasa, Dzulhijjah [arab: ذو الحجة ] terdiri dari dua kata: Dzul [arab: ذو ], yang artinya pemilik dan Al Hijjah [arab: الحجة ], yang artinya haji. Dinamakan bulan Dzulhijjah,
karena orang Arab, sejak zaman jahiliyah, melakukan ibadah haji di bulan ini. Orang arab
melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi
Ibrahim ‘alaihis salam. (Tahdzibul Asma’, 4/156)
Di dalam bulan Haji tersebut ada beberapa hari khusus: :
- Hari tarwiyah [arab: التروية ] : tanggal 8 Dzulhijjah. Disebut hari tarwiyah, dari kata irtawa – yartawi [arab: ارتوى - يرتوي ], yang artinya banyak minum. Karena pada hari ini, masyarakat banyak minum dan membawa air untuk perbekalan hari setelahnya. Ada juga yang mengatakan, tarwiyah dari kata ar-rawiyah [arab: الرَّوِيَّةُ ], yang artinya berfikir atau merenung. Disebut tarwiyah, karena pada tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berfikir dan merenungkan isi mimpinya. (Al Qamus Al Muhit, kata: ra-wi-ya)
- Hari arafah [arab: عرفة ] : tanggal 9 Dzulhijjah. Disebut hari ‘arafah, karena pada tanggal ini, jamaah haji melakukan wukuf di ‘arafah. (Al Mu’jam Al Wasith, kata: ‘arafah). Dengan demikian, hadis yang menyebutkan anjuran berpuasa ‘arafah adalah puasa di tanggal 9 Dzulhijjah.
- Hari An Nahr [arab: النحر :menyembelih) : tanggal 10 Dzulhijjah. Kata An Nahr secara bahasa artinya menyembelih binatang di bagian pangkal lehernya (tempat kalung). Ini merupakan cara yang digunakan dalam menyembelih onta. Karena onta terlalu sulit untuk disembelih di bagian ujung leher. Disebut hari Nahr, karena pada hari ini banyak orang yang menyembelih onta qurban. (Al-Qamus Al Muhit, kata: An Nahr)
Hadirin Sidang Jumat Rahimamumullah
Selain menunaikan ibadah Haji, Qurban dan Shalat Ied, maka
ada beberapa keutamaan bulan Dzulhijjah menurut Hadits Nabi Saw..
- Dari Abu Bakra radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ شَهْرَا
عِيدٍ رَمَضَانُ وَذُو الْحَجَّةِ
“Ada dua bulan yang
pahala amalnya tidak pernah berkurang, adalah bulan id, yaitu: bulan Ramadhan
dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al
Bukhari & Muslim)
Hadits ini mengungkapkan
besarnya pahala orang yang melakukan Ibadah di bulan Ramadhan dan Dzulhijjah.
- Dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ
الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ
الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ «
وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ
خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak
ada hari dimana suatu amal shaleh lebih dicintai Allah melebihi amal shaleh
yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).”
Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi
sabilillah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Termasuk lebih utama
dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan
hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan
hartanya diambil musuh, pen).” (HR.
Al Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan At Turmudzi)
Tentang keutamaan 10 hari pertama
Dzulhijjah, Allah berfirman:
وَ الْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi
fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 1 – 2)
Ibn
Rajab mengatakan: Malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah. Inilah tafsir yang benar dan tafsir yang dipilih mayoritas ahli
tafsir dari kalangan sahabat dan ulama setelahnya. Dan tafsir inilah yang
sesuai dengan riwayat dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu….” (Lathaiful
Ma’arif, hal. 469).
Jadi beramal di 10 hari
pertama bulan Dzulhijjah, pahalanya lebih besar dari jihad fi sabilillah.
- Dari Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ
الَّتِى بَعْدَه
“…puasa
hari ‘arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai kaffarah
(penghapus dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad & Muslim)
Hadits ini menerangkan bahwa puasa Arafah yaitu pada 9 Dzulhijjah
fadhilahnya menghapus dosa setahun yang lalu dan akan datang.
- Dari Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يوم عرفة ، ويوم النحر ، وأيام
التشريق ، عيدنا أهل الإسلام وهي أيام أكل وشرب
“Hari
Arafah, hari berqurban, dan hari tasyriq adalah hari raya kita, wahai kaum
muslimin. Itu adalah hari makan dan minum.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, & Turmudzi)
Tentang amalan Qurban Rasul bersabda: “Siapa yang berkemampuan berqurban,
tapi tidak mau berqurban maka jangan dekati tempat shalat kami”.
Artinya Shalatnya menjadi sia-sia.
Karena itu segeralah berqurban. Bisa dilaksanakan secara pribadi. Atau
melalui panitia Qurban di mesjid. Jika melalui panitia mesjid, segera mendaftar
agar panitia bisa segera mencari hewan qurbannya.
- Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ
أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ
هَؤُلاَءِ
“Tidak
satu hari dimana Allah paling banyak membebaskan seseorang dari neraka melebihi
hari arafah. Sesungguhnya Dia mendekat, kemudian Dia membangga-banggakan mereka
(manusia) di hadapan malaikat. Dia berfirman: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim, An Nasa’i, dan Al Hakim)
Allah memberitahu pada kita bahwa pada hari Arafah, Allah banyak
membebaskan orang dari neraka. Bahkan Allah mengabulkan semua permintaan
mereka.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Demikianlah.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar