يَرْفَعِ اللهِ الّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُم وَالَذِيْنَ اُوتُوا العِلْمَ دَرَجَات
Artinya: “Allah
mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa
derajat” (al-Mujadilah 11)
Rasulullah SAW bersabda :
طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم (رواه
البيهقى و ابن عدى
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang
Islam.” (HR. Baihaqi dan Ibn ‘Adi)
Hadirin
sidang Jumat Rahimakumullah !
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah,
yang telah mempertemukan kita di Mesjid yang mulia ini dalam keadaan sehat wal
afiat, dalam rangka melaksanakan perintah Allah; yaitu shalat Jumat berjamaah.
Shalawat serta salam kita hadiahkan
kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah Islam untuk seluruh
manusia.Yang dengan melaksanakan Islam-hanya bersumber Al Quran dan Sunnah, kita pasti masuk surga.
Amin ya Robbal ‘Alamin!
Adapun judul
khutbah saya kali ini adalah MENUNTUT
ILMU UNTUK
KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT.
Dalam kitab Ta’lim Muta’allim disebutkan bahwa ilmu
terbagi dua yaitu:
1. Ilmu Haal
2. Ilmu Ghairu Haal
Yang Pertama ilmu Haal
1. Ilmu Haal
2. Ilmu Ghairu Haal
Yang Pertama ilmu Haal
Yaitu ilmu
yang seketika itu mesti digunakan lalu diamalkan ketika berumur baligh,
misalnya ilmu Fiqih dan ilmu Tauhid atau umumnya disebut Ilmu Agama. Dalam ilmu Fiqih misalnya dipelajari ilmu Ubudiyah/Ibadah dan ilmu Muamalah/Duniawiyah.
Dalam ilmu
Ubudiyyah/Ibadah misalnya dipelajari tata cara shalat beserta syarat
dan rukunnya, cara berwudhu dan sebagainya. Dan ini menjadi hak prerogative Allah dan Rasulnya.
Ibadah ini telah diatur dari A-Z oleh Allah dan Rasulnya. Tidak boleh ada
kreatifitas manusia didalamnya. Ibadah tidak boleh diciptakan yang baru oleh
manusia. Tidak boleh ditambahi atau dikurangi. Dalam Ibadah manusia harus
sesuai dengan Al Quran dan Sunnah. Ibadah adalah sesuatu yang kita kerjakan dan
kita mengharapkan pahala atau kedekatan kepada Allah.
Ilmu Ibadah yang menjadi dasar pengamalan adalah adanya PERINTAH, bukan
berdasarkan ada tidaknya LARANGAN.
Shalat Zuhur 4 rakaat, maka kita kerjakan 4 rakaat karena perintahnya
begitu. Kalau kita kerjakan 6 rakaat; tidak boleh, karena perintahnya 4 rakaat.
Apakah ada larangan mengerjakan shalat 6 rakaat. Sampai kiamat kita takkan
ketemu dalilnya.
Kita naik Haji ke Mekkah, karena perintahnya seperti itu. Naik Haji ke
Karbala, tidak dibenarkan. Kalau kita cari dalil apakah ada larangan naik Haji
ke Karbala, maka kita tidak akan ketemu dalilnya.
Jadi untuk ibadah yang menjadi dasar
peaksanaannya adalah adanya dalil perintah, bukan dalil laranga.
Dalam ilmu
Muamalah dipelajari tentang barang-barang- jual beli, riba dan seterusnya dan juga pergaulan atau
urusan duniawi. Dan ini dibuka seluas-luasnya
kreatifitas manusia utuk memudahkan hidup mereka di dunia. Rasul bersabda “
ANTUM A’LAMU BI – UMURIDDUNYAKUM “ =
“KAMU LEBIH TAHU URUSAN DUNIAMU”
Dan dalil tentang urusan duniawi dalah LARANGAN. Kerjakan semua kebaikan
dalam urusan duniawi seperti tegnologi diberbagai bidang, pergaulan antar
manusia, jual beli dan sebagainya. Kerjakan sesuai dengan perinsip-prinsip
dasar Islam. Dan tinggalkan jika ada dalil yang melarangnya.
Contoh, jual beli halal. Tapi tingglkan kecurangan karena adal LARANGAN
untuk berbuat curang.
Kemudian
dalam ilmu Tauhid yang dipelajari adalah mengenai ke-Esaan Allah beserta
sifat-sifat-Nya, kepercayaan kepada Malaikat, kitab-kitab Allah, para Rasul,
hari kiamat dan kepastian baik dan buruk dari Allah. Demikian seterusnya secara
bertahap, karena ilmu hal hukumnya wajib diamalkan sepanjang hidup.
Menuntut Ilmu Ibadah atau Agama inilah yang penting kita lakukan seumur
hidup karena ini dasar; apakah kita ke surge atau ke neraka.
Yang kedua
adalah ilmu Ghairu Haal
Yaitu ilmu
yang berfungsi sebagai ilmu kelengkapan hidup, misalnya ilmu kedokteran, ilmu
kemasyarakatan, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Hadirin
sidang Jumat Rahimakumullah !
Ilmu
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Suatu negara tidak akan maju
kalau penduduknya masih terbelakang dalam ilmu pengetahuan. Negara-negara
seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Jepang dan lain-lain adalah
negara-negara yang penduduknya telah maju dalam bidang ilmu pengetahuan. Berkat
kemajuan ilmu mereka maju pula negaranya.
Pada zaman
dahulu, Islam pernah menjadi jaya karena menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
Ketika itu lahirlah ilmuan-ilmuan Islam dari segala bidang, misalnya dalam
bidang hukum kita mengenal Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam
Malik.
Dalam
bidang Tauhid misalnya Abu Hasan al-‘Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam
bidang kedokteran misalnya; Ibn Sina, ilmu pasti dan Astronomi yaitu
al-Khawarizmi, dalam ilmu Kimia Ibnu Hayyan, dalam ilmu sejarah; Ibnu Khaldun,
dalam ilmu filsafat yaitu Ibnu Rusyd. Dan lain sebagainya.
Hadirin
sidang Jumat Rahimakumullah !
Ilmu Haal
dan ilmu Ghairu Haal adalah demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tidak
lengkap bila bahagia di dunia tapi tidak bahagia di akhirat.
Sebaliknya
kurang lengkap bila bahagia di akhirat tapi tidak bahagia di dunia.
Yang paling
baik adalah “bahagia di dunia dan bahagia di akhirat” sebagaimana firman Allah
swt:
وَابْتَغِ فِيْمَا آتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآخرةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
وَابْتَغِ فِيْمَا آتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآخرةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) dunia” (al-Qashash:77)
Karakter Muslim: Iman, Ilmu, Taqwa dan Akhlakukarimah.
Mengenai iman dan ilmu, Allah swt berfirman:
يَرْفَعِ اللهِ الّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُم وَالَذِيْنَ اُوتُوا العِلْمَ دَرَجَاتِ
Mengenai iman dan ilmu, Allah swt berfirman:
يَرْفَعِ اللهِ الّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُم وَالَذِيْنَ اُوتُوا العِلْمَ دَرَجَاتِ
Artinya : “Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
beberapa derajat.” (al-Mujadilah 11)
Mengenai taqwa Allah swt berfirman:
Mengenai taqwa Allah swt berfirman:
اِنّ اَكْرَمَكُم عِنْدَ اللهِ اتْقَاكُم
Artinya : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa”. (al-Hujurat:13)
Orang-orang
yang beriman, berilmu dan bertaqwa, pastilah memiliki akhlak yang mulia karena
pada hakikatnya Rasulullah saw diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
اِنَّمَا بُعِثْتُ لاُتَمِّمَ مَكَارِمَ الاَخْلاَق
“Sesungguhnya Aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia”
Oleh karena itu ; Buat apa pintar ilmu pengetahuan
tapi akhlaknya tidak baik, lebih baik biasa-biasa saja tapi akhlaknya mulia.
Tapi yang paling baik adalah orang yang pintar dan berakhlak mulia.
Tapi yang paling baik adalah orang yang pintar dan berakhlak mulia.
Demikianlah Khutbah yang singkat kali ini.....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar