وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ
كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي
ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ
يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ
فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥
“Dan Allah telah
berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik” (QS.An Nur: 55)
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah.
Marilah
kita bersyukur
kehadirat Allah SWT.yang telah menganugrahkan Iman dan Islam kepada kita dan
juga –yang telah memberi kesehatan dan kesempatan kepada kita, hingga kita bisa
hadir di Mesjid yang kita cintai ini dalam rangka melaksanakan kewajiban; yaitu
shalat Jumat berjamaah.
Shalawat
serta salam
kita hadiahkan kepada Rasulullah SAW. yang telah meninggalkan 2 pedoman bagi
kita ; yang jika kita berpedoman kepada ke-2 nya maka kita tidak akan tersesat
selamanya-yaitu Al Quran dan sunnah.
Dan marilah kita senantiasa menigkatkan Taqwa kita kepada Allah
SWT. Dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhkan diri dari apa-apa
yang dilarangnya.
Hadirin
Sidang Jumat Rahimakumullah.
Adapun Judul Khutbah kita kali ini adalah :
UMAT ISLAM SAAT INI
Karena itu tidak ada
salahnya kita mengingat kembali pesan
yang telah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam sampaikan ± 14 abad yang
lalu, YAITU tentang sebuah kondisi yang
akan menimpa umat Islam, dimana pada saat itu mereka akan dihinakan,
direndahkan, dinjak-injak, dikejar- kejar seperti binatang, dibunuh tanpa belas
kasihan.
Padahal mereka, kaum
muslimin pada masa Rasulullah, shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, mereka
hidup dengan mulia dan terhormat, mereka menjadi mulia dengan keislaman mereka.
Padahal mereka sebelumnya
adalah kelompok-kelompok yang mulia, kelompok yang kuat dan kelompok yang
dikenal keberaniannya, yang apabila musuh-musuh mendengar nama-nama mereka maka
timbullah rasa takut dalam hati mereka.
Padahal mereka sebelumnya di
bawah Dinasty Umayyah pernah menguasai Spanyol +- 600 tahun.
Padahal mereka sebelumnya di
bawah Dinasty Turki Usmaniyah pernah menguasai Eropa Timur +- 700 tahun.
Padahal mereka sebelumnya di
bawah Dinasty Mughol pernah mengusai
India +- 300 tahun lamanya.
Padahal mereka sebelumnya
adalah penemu-penemu dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Namun, apabila kita melihat
kondisi kaum muslimin sekarang, maka kita akan bertanya, dimanakah kemuliaan
itu? yang telah Allah janjikan dalam firmanNya surat An-Nur ayat 55 di atas,
dan dimanakah kekuatan dan keberanian yang pernah ada? maka jawabnya, semuanya
sudah hilang, semuanya kini hanya menjadi sebuah kenangan dan menjadi sebuah
cerita.
Jamaah
Jum’at yang berbahagia.
Setelah kita melihat sekilas
sejarah masa lampau, maka secara sadar atau tidak sadar sebuah pertanyaan yang
harus kita jawab yaitu: “Apa penyebab yang menjadikan umat Islam pada saat
sekarang ini dihinakan, diinjak-injak, dikejar-kejar sperti binatang, bahkan
dibunuh tanpa kasihan?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita
ingat-ingat kembali sabda Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam ± 14 abad yang silam.
“Hampir tiba saatnya
persatuan bangsa-bangsa mengerubut atas kamu sekalian seperti bersatunya
orang-orang mengerubut makanan yang ada di atas nampan. Ada sahabat bertanya:
apakah karena sedikitnya jumlah kita pada masa itu? Beliau bersabda: Bahkan
jumlah kalian pada masa itu banyak. Tetapi kalian pada saat itu bagaikan buih
seperti buih banjir. Dan Allah akan mencabut dari dada-dada musuh kalian (rasa)
ketakutan kepada kalian, dan Dia akan memasukkan ke dalam hati-hati kalian
al-wahan. Lalu shohabat bertanya: Ya Rasul apakah al-wahan itu? Beliau
bersabda: cinta dunia dan takut mati” (HR. Baihaqi, hadist hasan).
Dan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
“Jika kalian berjual beli
dengan cara ‘inah (riba) dan kalian
mengambil ekor sapi (sibuk dengan peternakan) dan kalian merasa lega dengan
pertanian dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan menurunkan kehinaan
bagi kalian. Dan Allah sekali-kali tidak akan melepaskannya, kecuali jika
kembali kepada agama kalian”. (HR. Abu Dawud hadist shahih).
Jama’ah
Jum’at yang dimuliakan Allah
Pada masa sekarang ini kita
sering mendengar dan melihat
slogan-slogan Islami yang setidaknya dapat membesarkan hati kita sebagai
umat Islam. Namun pada sisi lain kita harus ingat bahwa memperjuangkan Islam
itu tidak hanya sebatas slogan-slogan yang dipampang dikeramaian umum, sehingga
setiap orang dapat melihat dan membaca, dan dalam memperjuangkan Islam ini
tidak cukup hanya dengan menulis
spanduk-spanduk, selebaran-selebaran dan lain sebagainya. Kita sebagai
muslim harus sadar bahwa memperjuangkan Islam, untuk mengembalikan kemuliaan
Islam dan muslimin kita dituntut untuk
memperjuangkan Islam dengan perjuangan yang haqiqi, dengan mencurahkan tenaga
yang ada, dengan mengorbankan harta benda bahkan lebih besar dari itu kita
dituntut juga untuk mengorbankan jiwa kita, dengan kata lain kita dituntut
untuk berjihad fii sabiilillah.
Jamaah
Jum’at yang berbahagia.
Berjihad
di jalan Allah inilah yang dapat menjadikan umat Islam umat yang mulia,
umat yang dihormati, umat yang dikenal dengan keberanian yang ditakuti oleh
lawan. Dan inilah kunci mengapa pada generasi pertama Islam, kaum muslimin
menjadi umat yang kuat dan umat yang ditakuti, tidak lain jawabnya adalah bahwa
dikarenakan mereka menjadikan jihad
sebagai jalan hidup mereka. Mereka sangat cinta jihad dan mereka sangat
merindukan gugur sebagai syuhada’, sehingga dikarenakan kecintaan mereka yang
sangat besar terhadap jihad, didapati di antara mereka yang tidak mempunyai
harta benda kecuali pedang dan seekor kuda perang yang keduanya digunakan untuk
berjihad di jalan Allah.
Jamaah
Jum’at yang berbahagia.
Dan
sebaliknya apabila kita sudah melupakan jihad, kita disibukkan dengan
masalah-masalah keduniaan, di antaranya kita sibuk dengan perdagangan dengan
peternakan dan dengan pertanian atau perkebunan, dan dengan kesibukan itu semua
kita meninggalkan jihad di jalan Allah, sehingga hari-hari kita habis atau
hanya diisi dengan kesibukan untuk menghitung-hitung kekayaan yang kita miliki.
Apabila semua ini ada pada diri kita, maka Allah akan menimpakan kehinaan
kepada kita, yang kehinaan itu tidak akan Allah cabut kecuali apabila kita
kembali kepada agama kita, dan Allah pun akan mencabut dari dada-dada
musuh-musuh kita rasa takut kepada kita, dan semua ini akan atau bahkan telah terjadi
sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ,
sebagai pesan buat kita selaku umatnya.
Jama’ah
Jum’at yang dimuliakan Allah.
Mari kita simak firman Allah
Subhannahu wa Ta'ala berfirman dalam surat At-Taubah ayat 24:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ
وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا
وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ
ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ
بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ٢٤
“Katakanlah:
"jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik”
Dari penjelasan khutbah ini,
maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: Pertama: Kemuliaan kaum
muslimin akan tetap ada apabila kaum muslimin mau kembali untuk berpegang teguh
kepada agamanya, dengan berjihad di jalan Allah membela agamaNya.
Kedua:
Kemuliaan tersebut akan hilang apabila kaum muslimin telah disibukkan dengan
kenikmatan dunia sehingga dengan gemerlapnya kenikmatan dunia ini menjadikan
mereka lalai untuk berjihad di jalan Allah lii i’la i kalimatillah.
Ketiga:
Dan apabila kaum muslimin sudah melupakan jihad, maka Allah akan menghinakan
mereka di hadapan umat yang lain dan Allah akan mencabut dari dada-dada musuh
kaum muslimin rasa takut kepada mereka.
Keempat:
Untuk mengembalikan kemuliaan tersebut adalah dengan kembali kepada Agama, sehingga
kaum muslimin dapat hidup dengan hidup yang mulia dan apabila mati, matipun
dalam keadaan mulia pula.
Akhir dari khutbah ini, kita
selalu berharap kepada Allah, agar Allah senantiasa memberikan kepada kita
keteguhan untuk selalu berjalan di atas dienNya, dan agar Allah selalu
memberikan kemuliaan kepada kaum muslimin kapan dan dimanapun kaum muslimin
berada.